Jumat, 15 Januari 2010

RAPAT PANSUS BELUM KELAR SUDAH "KABUR"


Jakarta - Sebagai anggota pansus yang bekerja untuk mengetahui kemana aliran dana bank century seharusnya saat rapat berlangsung mereka tetap di ruang rapat tetapi ini malah kebalikannya.

Sayangnya ada juga anggota pansus dari salah satu fraksi partai besar yang tidak di tempat sampai rapat selesai dan malah menghadiri undangan tampil di salah satu televisi swasta. Itu terjadi saat rapat pansus memanggil Menteri Keuangan Sri Mulyani, memang boleh - boleh saja meninggalkan tempat rapat walau rapat belum selesai tapi ini adalah menyangkut kasus besar yang saat ini ditunggu kelanjutannya oleh masyarakat.

Kita tidak tau apakah mereka bersungguh - sungguh dalam menyelesaikan kasus century kalau dalam rapat yang mereka selenggarakan, ada anggota rapat yang kabur sebelum rapat selesai

Kamis, 14 Januari 2010

Gempa Mengguncang Bangka

Bangka - Jum'at (15/1) sekitar Pukul 09:47 WIB Gempa Tektonik berkekuatan 5,0 pada Skala Richter mengguncang Bitung, Sulawesi Utara. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, lokasi pusat gempa berada pada 2,38 Bujur Timur dan 126,21 Lintang Utara, tepatnya berada di sekitar 153 kilometer arah Timur Laut Kota Bitung, Sulawesi Utara pada kedalam 10 kilometer di bawah permukaan laut.
BMKG tidak menyebutkan adanya potensi Tsunami.(Sumber : ANTARA)

KASUS BABE MULAI TERBUKA LEBAR

Jakarta - Dalam pemeriksaan yang dilakukan psikolog UI, Prof Sarlito Wirawan, yang bertindak sebagai pemeriksa kejiwaan Baekuni alias Babe pelaku sodomi dan mutilasi anak dibawah umur pada Kamis (14/01) Diketahui bahwa Babe mengidap pedofilia (ketertarikan seksual dengan anak di bawah umur) dan Nekrofil (ketertarikan berhubungan seksual dengan mayat).
Menurut Sarlito, Seluruh korban yang dihabisi Babe berusia dibawah 12. Babe mengaku telah melakukan pembunuhan berantai terhadap 7 bocah. Menurut pengakuan pria asal Magelang itu, ia telah menjalankan aksi kejahatannya sejak tahun 2000. Terkait dengan hasil pemeriksaan kejiwaan , pihak kepolisian menyatakan Babe sehat secara psikis dalam menjalani proses hukum. Walaupun demikian, polisi masih akan menyelidiki secara lebih lanjut kejiwaan dari Babe.

“Dalam pemeriksaan psikologis, tersangka mengakui telah membunuh 7 bocah. Dari ketujuh korban, empat diantaranya dimutilasi,” ujar

Dalam pemeriksaan kejiwaan, “Tersangka mengidap pedofilia dan Nekrofil, dan homo seksual,” ujar Sarlito

Selain mengungkap pengakuan Babe, Sarlito juga menuturkan riwayat babe. "Babe merupakan anak ke 11 dari 12 bersaudara. Ia merupakan anak dari keluarga petani miskin di Magelang. Di masa kecilnya, Babe kerap mendapatkan kekerasan psikologis".
“Saat kecil, dia kerap diolok-olok bodoh oleh keluarganya. Ini karena beliau kerap tidak naik kelas. Ia putus sekolah saat berada di kelas 3 SD. Pada umur 12 tahun, ia merantau ke Jakarta,” tutur Guru Besar Psikologi UI ini seperti yang dikutip juga di Republika.

Di Jakarta, terang Sarlito, Babe kecil menggelandang sebagai pengamen jalanan. Ia kerap mengamen di daerah Lapangan banteng, Jakarta Pusat.

“Waktu dia jadi pengamen, dia pernah di sodomi oleh seorang pria, saat itu dia menolak, tapi tetap di paksa. Ini sempat menimbulkan trauma masa kecil,” ujarnya.

Menginjak dewasa, Babe bekerja sebagai pedagang rokok asongan. Saat inilah ia bertemu dengan seorang pria bernama Juk Saputra. Oleh Juk, babe diajak untuk hijrah ke Kuningan, Jawa Barat.

“Saat hijrah ke Kuningan, ia dinikahkan dengan saudara Juk Saputra, bernama Era,” jelas Sarlito.

Saat menjalani kehidupan-suami istri, Babe baru menyadari dirinya mengidap kelainan orientasi seksual. Sepanjang hidupnya, lanjut Sarlito, ia tidak pernah melakukan hubungan suami isti, bahkan hingga istrinya wafat.

Setelah wafatnya sang istri, Babe memutuskan untuk hidup di Jakarta.“Ia kembali ke Jakarta dan tinggal di rumah kontrakan. Saat inilah ia memutuskan untuk memilihara anak asuh,” jelasnya

Babe mengungkapkan, dirinya sangat menyukai anak-anak. Walaupun demikian, ia mengaku tidak pernah melakukan aksi sodomi terhadapanak asuhnya, terkecuali Adriansyah. Babe mengaku, hanya melakukan aksi sodomi terhadap anak-anak yang tidak ia kenal.

“Menurut pengakuannya, ia sudah 7 kali melakukan aksi sodomi. Dan sepanjang itu, seluruh korban sodomi ia bunuh,” ujarnya.

Sarlito menjelaskan jika Babe memiliki pola yang sama dalam melakukan aksinya. Umumnya korban sodomi dimutilasi dengan beberapa potongan tubuh terpisah. Potongan tubuh pada setiap korban pun identik.

“Inilah yang jadi pola tersangka. Korban kemudian di buangnya ke tempat ramai supaya ada yang menguburkan secara layak,” jelas Sarlito menjelaskan pengakuan Babe.

Rabu, 13 Januari 2010

Gerhana Matahari di Aceh

Jakarta - Diantara empat negara; Afrika Tengah, India Selatan, Mynmar dan Cina yang dapat melihat Gerhana Matahari. Besok Nangroe Aceh Darussalam juga bisa melihat cukup jelas Gerhana Matahari. Sekitar 60%. Mulai pukul 15:55 hingga 16:44. Selain Aceh, masyarakat di Jawa juga bisa melihat gerhana namun dengan persentase kecil. Bandung misalnya. Gerhana akan terlihat sampai 8,3% selama sekitar 90 menit. (Sumber : Pengamatan Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim (PPSAI) Lembaga Antariksa Nasional (LAPAN))

Selasa, 12 Januari 2010

Nyamannya Hidup di Penjara

Jakarta - Narapidana kasus suap Artalyta Suryani memang membuat geram Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum. Betapa tidak, ketika melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Wanita yang sering disapa ayin ini sedang asyik melakukan perawatan kecantikan. Yang membuat mereka makin geram adalah fasilitas sel 'berbintang' dapat dinikmati pula oleh wanita ini. Bayangkan, di kamar berukuran sekitar 80 meter persegi ini ayin bisa menikmati fasilitas ruangan ber-AC, satu set Furnitur, spring bed, dan TV layar datar. Di ruangan ini pula ayin bisa mengasuh bayi dan mengadakan rapat dengan anak buahnya. Wow, betapa nyamannya hidup di penjara.
Kalau ada pertanyaan darimana Artalyta bisa mendapatkan fasilitas sel 'berbintang'. Ini adalah pertanyaan mudah. Sudah pasti pihak pengelola rumah tahananlah yang memberi. Di lihat dari latarbelakangnya saja ia adalah mafia hukum yang lincah memainkan peran. Ia terbukti menyuap Jaksa Urip Trigunawan sekitar Rp 6 miliar untuk meloloskan kasus Bantuan Liquiditas Bank Indonesia Syamsul Nursalim. Jadi kalau untuk masalah suap menyuap pihak pengelola tahanan dan para sipirnya untuk mengubah sel biasa menjadi sel 'berbintang', ini merupakan hal yang mudah baginya.
Dalam kasus ini memang perlu ada penyelidikan mendalam. Agar tidak terjadi kasus yang serupa. Semoga saja Satuan Petugas Pemberantasan Mafia Hukum dapat menangani kasus ini dengan baik.

Advertisement

Advertisement

Free Website Hosting